Alan Hatchett từ La Fage-Montivernoux, France

_lan_atchett

05/18/2024

Dữ liệu người dùng, đánh giá và đề xuất cho sách

Alan Hatchett Sách lại (10)

2018-09-04 00:30

Hòn Đảo Cá Heo Xanh Thư viện Sách hướng dẫn

Sách được viết bởi Bởi: Scott O'dell

Edisi bahasa Indonesia dari buku ini diterbitkan oleh ESENSI (Erlangga Group). Lihat link: http://www.erlanggashop.com/index.php... Dalam buku ini, Ellen Langer menggugat tujuh mitos atau cara berpikir yang begitu mengakar, yang merusak proses pembelajaran. Ellen juga menjelaskan bagaimana kita dapat menghindari efeknya yang melemahkan dalam berbagai situasi. Tujuh mitos pembelajaran yang menyesatkan tersebut antara lain: 1. Kemampuan-kemampuan dasar harus dipelajari dengan baik sehingga menjadi sifat dasar kedua. 2. Memerhatikan berarti tetap berfokus pada satu hal dalam satu waktu. 3. Menunda kepuasan itu penting. 4. Penghafalan tanpa berpikir kritis diperlukan dalam pendidikan. 5. Lupa adalah masalah. 6. Kecerdasan berarti mengetahui “apa yang ada di luar sana”. 7. Ada jawaban yang benar dan salah. Mitos-mitos ini merusak pembelajaran yang benar. Mitos tersebut melumpuhkan kreativitas, membungkam pertanyaan kita. Di sepanjang buku ini, Ellen menelaah mitos-mitos tersebut, kadang-kadang lewat percobaan yang dilakukan di Harvard dan di tempat lain. Penelaahan juga dilakukan dengan pencerahan yang didapat dari berbagai hikayat dan cerita rakyat dari segala penjuru dunia. Proses menjungkirbalikkan mitos-mitos ini memunculkan pertanyaan-pertanyaan tertentu tentang sifat kecerdasan. Buku ini menawarkan gagasan-gagasan sederhana untuk melepaskan cengkeraman mitos-mitos yang melemahkan tersebut. Baik dalam pembelajaran yang bersifat praktis ataupun teoretis, personal atau interpersonal, mencakup konsep-konsep abstrak (mis: fisika) atau keterampilan nyata (mis: olahraga), cara suatu informasi dipelajari akan menentukan bagaimana, mengapa, dan kapan informasi tersebut digunakan. Buku ini membahas bagaimana tujuh mitos di atas mengunci kita dalam kebiasaan pembelajaran yang kaku dan menawarkan kunci menuju pendekatan yang lebih fleksibel dan produktif. Langer mendukung ide-ide dan sarannya dengan hasil penelitian yang menunjukkan, misalnya, bahwa penurunan ingatan yang umumnya diterima sebagai konsekuensi penuaan, dialami oleh orang Amerika yang memiliki keyakinan itu. Namun penurunan ingatan serupa tidak terjadi pada masyarakat yang tidak memiliki keyakinan seperti itu. Dia menunjukkan bagaimana perubahan sederhana pada cara penyajian materi pelajaran fisika dapat memengaruhi kemampuan siswa dalam menggunakan informasi dari materi tersebut secara kreatif. Dengan contoh-contoh penelitian yang telah dilakukannya, dia berhasil menjelaskan kesalahan-kesalahan umum yang terlanjur diterima dalam metode pembelajaran kita. Buku ini merupakan pegangan bagi siapa saja yang bergerak di bidang pendidikan atau ingin membuat kegiatan belajarnya menghasilkan pengaruh yang lebih besar. (DP) TENTANG PENULIS Ellen J. Langer, Ph.D., adalah profesor psikologi di Harvard University dan penulis buku Mindfulness PUJIAN TERHADAP MINDFUL LEARNING “Buku Mindful Learning memberikan paradigma baru dalam memahami proses belajar secara kontekstual, yang dibutuhkan dalam pendidikan abad 21. Pendekatan Mindfulness membuka kesempatan untuk dapat belajar lebih efektif serta meninggalkan kebiasaan belajar yang bersifat “mengekor atau menurut”. Bagi dunia pendidikan di Indonesia, kehadiran buku ini sangatlah bermanfaat bagi pendidik dan anak didik. Kita dapat menggunakan pendekatan belajar yang lebih mengutamakan esensi dari belajar, yang pada akhirnya dapat menghasilkan kesuksesan pendidikan yang bercirikan terciptanya individu yang bertakwa, berkepribadian matang, berilmu mutakhir dan berprestasi, memiliki rasa kebangsaan, serta berwawasan global. - Prof. DR. H. Arief Rachman, M.Pd, Pakar Pendidikan “Ellen Langer memberikan pemahaman baru tentang olah pikir yang kreatif dan mendobrak mitos-mitos pembelajaran yang diyakini selama ini. Ia mengenalkan tradisi baru yang dibutuhkan dalam menghadapi tantangan globalisasi.” - Eunike Sri Tyas Suci, Ph.D., Ketua Program Studi Magister Profesi Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

2018-09-04 01:30

Khám Phá Siêu Tư Duy Mind Map Ngữ Văn Tài Năng 11 - Quyển 2 Thư viện Sách hướng dẫn

Sách được viết bởi Bởi: Trần Thị Hồng Trang

Quite a disappointing finish to a promising series. I was left with a lot of questions and feeling unsatisfied with why Bella and Edward were in a relationship (besides he's so hot). I just thought there would be more development in their romance. Her relationship with Jacob would have been more believable than hers with Edward. I didn't like the shifting points of view between Bella and Jacob and back. It was too long and didn't engage as well as the first three. The first part of Bella's story seemed could have been condensed; a lot of unessential things, like their detailed honeymoon trip. And after reading about how difficult it was to avoid feeding from the Cullens, I find it hard to believe that Bella was immune to wanting humans and that she adapted so quickly to life as a vampire just by being around the Cullens for more than a year. I didn't like that Bella was so ready to give up her human life without really considering the consequences, just out of love for Edward. Then the showdown with the Volturi was quite a letdown. This should not be a happy ending because of a HUGE GLARING OVERSIGHT on the part of the author. If Edward was under Bella's shield, he would have been able to read all of Bella's thoughts. And when Edward went to 'talk' with Aro, one of the Volturi's leaders, he would have saw that Bella's father 'knows' of vampires and everyone would have been wiped out. This whole book could have been better, and after three terrific books, this one left me baffled.

Người đọc Alan Hatchett từ La Fage-Montivernoux, France

Người dùng coi những cuốn sách này là thú vị nhất trong năm 2017-2018, ban biên tập của cổng thông tin "Thư viện Sách hướng dẫn" khuyến cáo rằng tất cả các độc giả sẽ làm quen với văn học này.