Dữ liệu người dùng, đánh giá và đề xuất cho sách
Sách được viết bởi Bởi: Karoku Koubou
Interesting black comedy about zombies and humans living together and the problems encountered by both sides. Zombies lament about their lot in "life", are discriminated against, and overall just a mess.
Sách được viết bởi Bởi:
I am one of the only people alive, it seems, who did not read Prep. But I seriously enjoyed this book and would love to know more about which parts are fact and which parts fiction. For however much of it might be sort of true, it made me see Laura B as a much deeper and more interesting personality than ever before. And, I hate to admit, but I found the W character really charming, esp. in the beginning.
Sách được viết bởi Bởi: Johanna Spyri
I didnt like this book at all. I thought it was weird, and awkward. not something i'd want tin my own library.
Sách được viết bởi Bởi: Ngọc Toàn
Again I love any books written by Anita Stansfield. I have read this one once also. And I recommand this book to anyone that loves a great love story.
Sách được viết bởi Bởi: Disney
This book was a good follow up from the book Stormbreaker. It was more exciting and action-packed than the 1st book. It wasn't that good near the start of the book, but as it got closer to the end it got more intersting and exciting. I think overall it's a bit btter than the 1st book. But it spent alot of time describing the main character's life continuing after the 1st book. It should have dealt more with how he got back with the company and how he got into scary situations. It would have made it much better. Other than that it is still a great book and would recommend it to anyone who likes the Alex Rider series.
Sách được viết bởi Bởi: Mộc Diệp Tử
Yicky. I hated all the characters. The prose was unnecessarily flowery and the ending was utterly predictable. The drawings detracted and I read this instead of civ pro just so I could say I was done. And I'm going to get called on in class tomorrow and look like a fool. A fool!
Sách được viết bởi Bởi: Bửu Ý
اعتراضی است به سبک کالوینو به سه معضل دنیای جدید؛ آلودگی محیط زیست، آلودگی هوا و دموکراسی. آمیخته است با کمی طنز اجتماعی. همین کافی است تا کالوینو به نویسندگان محبوب من اضافه شود.
Sách được viết bởi Bởi: Ben Newman
What a fun read! If Agatha Christie had written about an 11 year old chemist, this would have been her character. Nice little mystery with a quirky main character. He does not develop the characters of her sisters very well, nor do we really understand her father's angst, but overall it was a treat.
Sách được viết bởi Bởi: Sơn Nam
This is one of my husband's all time favorite books and I loved it as well. A coming of age story about a fishing prodigy named Gus who, during the journey of this book finds his place in the tapestry of the universe. Hysterically funny in a few parts and rich with unforgettable characters, this book is hard to put down. I will say that even though it's a fishing book that's not really about fishing (my husband's words) there were times where I could tell I was missing the subtlety and symbolism of the passage because I don't know anything about angling. Regardless of my ignorance, it was still worth the read.
Sách được viết bởi Bởi: The Candy
Vandaria Saga Pencipta Hikayat: Ami "Sang Ayah a.k.a. Big V-Daddy" Raditya Perjalanan Ke Barat ala Vandaria Review oleh: Andry Chang Dalam kunjungan liputannya di Jagad Vandaria, Musafir dari Everna, si paparazzi antar dunia kali ini menemui narasumbernya, yaitu Ratu Narasoma dari Kerajaan Madra. Yang berjulukan Ratu Seribu Tahun (R-1K-T). Kebetulan beliau (the 1000-year old girl) baru kedatangan tamu, seorang pejalan cakrawala lain bernama Hekhaloth (baca: hack-a-lot). Sebagai hasil dua sesi "kongkow" itu, jadilah Narasoma melakukan perjalanan ke barat. Tentu saja dengan tiga tujuan: 1. Membebaskan Madra dari kungkungan Iblis Murugan. 2. Mengamalkan dan menyempurnakan ajaran Avesta Rahwan 3. Dan mengakhiri kutukan hidup abadi padanya. Dengan kata lain, seperti yang Nara katakan sendiri, "Aku bosan hidup." Sang Musafir tentunya ikut serta sebagai peliput. "Untuk Buletin Vandaria di Facebook," katanya. Nara hanya mengangguk-angguk saja lalu bicara pada Ixion, kudanya, "Ix, Fesbuk itu apa sih? Gue gak ngerti..." Nah, dalam perjalanan ini Narasoma a.k.a. Volsung, Tong Sam Cong ala Vandaria mengangkat beberapa murid (yang jelas tersepona oleh keluhuran budinya), yaitu: 1. Ixion: Kuda titisan naga. Pemegang gelar Ph.D. Ilmu Kelistrikan. Julukannya: Ix-Man. 2. Vari: Tipikal gadis lugu-berlagu. Ia bagai kertas putih bersih yang siap dipenuhi Avesta. Tokoh orisinil ala V. 3. Kugo: Kera sakti (Sun Go Kong ala V) titisan Varaha (Hanuman ala V) 4. Hakka: Seekor Gorken (orc atau siluman piggy) yang minus di kecerdasan, plus di kekuatan dan bersifat ksatria. Cu Pat Kay ala V. 5. Gojoh: Pemburu yang punya pasukan roh pelindung yang disebut Terminus. Sah Ceng ala V. 6. Hekhaloth dan Markabah: Para juru bisik dan tukang sapu. Peran mereka hanya bicara, tak boleh banyak ikut campur dan main tangan. Hekhaloth beri bonus juga, si Ix-Man. Kegemaran? Jalan-jalan di cakrawala. 7. Murugan: Pada dasarnya ia iblis jahat, tapi twist dalam cerita membuatnya jadi tokoh yang paling menarik. Here, Muru, Muru! Fetch! Dan tentu saja supaya ada konfliknya, ada pihak-pihak tertentu yang, demi kepentingan "keamanan negara" dan "kedamaian di Vandaria" berusaha menghalangi perjalanan Volsung ini. Tepatnya memaksa "si inang bencana" kembali untuk "terpenjara" di Madra. Forevah. Inilah para antagonista! 1. Tritorch dan Lumina: Tri mengirim kera sakti dan Lumina sedikit bicara, dengan kata-kata yang menentukan segala. 2. Alhazad: Kejam pada musuh tapi mampu menghargai bawahannya hingga mereka rela mati nyengir untuknya. Tipikal pemimpin yang baik ala Sun Tzu. 3. Zagam! Pakai suara bas, serukan keras dan bergema. Zaagaam! 4. Delapan Yang Abadi plus para abdi 4 Raja Surga khususnya Alhazad dan Zagam: peran-peran pembantu yang menambah seru cerita. 5. Seraph: Ratu Frameless Edenion. Cameo dari saga mainstream. Nantikan sepak terjangnya di novel-novel V selanjutnya. 6. Rahwan: Rahwana ala V. Biang kerok pemicu masalah dalam kisah ini. Berikut ini hal-hal yang membuat Sang Musafir terkagum-kagum: - Ilustrasi-ilustrasi "kelas dewa" dari para "dewa gambar" Indonesia jelas memberi nilai tambah yang besar bagi karya ini. Sebagian berasal dari artwork untuk trading card game (TCG) Vandaria Wars. Sebut saja nama-nama besar seperti: Is Yuniarto, Wenart Liang, Tatsu Maki, Ecky Oesjady dan Andre Pratama. Lihat artwork mereka dan *duh, Sang Musafir jadi iri...* - Karakter Vari. Walaupun hanya terkesan tambahan, sesungguhnya perannya sangat penting sebagai penyeimbang dalam kelompok yang "sangar-sangar" ini. Lewat kelembutan, kerajinan dan ketulusan hatinya. - Kisah R-1K-T ini sarat pesan moral, nasihat-nasihat praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan tak lekang zaman. - Adegan-adegan tarung yang cukup detail, hingga terasa benar serunya. - Karakter Zagam yang sepak terjangnya kental dan kentara kebrutalan dan kekejamannya berhasil membangkitkan rasa sebal Sang Musafir. Justru ini makin menambah mutu penokohan di cerita ini sendiri. - Secara umum, salah satu kekuatan utama novel ini adalah kedalaman karakter para tokoh utama mampu meninggalkan kesan hingga bisa jadi kegemaran dan membekas lama dalam ingatan pembaca. Hal-hal yang membuat Sang Musafir tersandung-sandung: - Sudah banyak adaptasi roman "Kera Sakti - Perjalanan Ke Barat" yang dibuat bahkan lebih populer dari hikayat orisinilnya sendiri. Sebut saja diantaranya Dragon Ball dan Gensomaden Saiyuki. Yah, "Sun Go Kong" ala Vandaria itu sah-sah saja, karakter-karakter yang mirippun tak masalah. Hanya saja, akan lebih keren kalau plot R-1K-T dimodifikasi sebeda mungkin dengan SGK, jadi tak terlalu mengingatkan pembaca akan CERITA di SGK itu. Dragon Ball adalah contoh bagus. Adaptasi "Ramayana" ala Vandaria dalam kisah Rahwan-Varaha juga jadi contoh modifikasi yang "jauh beda dengan aslinya". - Satu pertanyaan: Rahwan menyebarkan agama dan Avesta, tapi kemudian jadi penjajah dengan dalih menggelar "perang suci". Bukankah Raja Shalya dan rakyat Madra yang tahu persis Rahwan menyerang negeri mereka seharusnya berhenti jadi penganut "agama orang khilaf" itu? Bahkan Narasoma sepertinya tak tahu tentang "Rahwan Complex" itu hingga di akhir cerita ia baru sadar dan merevisi Avesta Rahwan menjadi Goldark? Asumsi Musafir, mungkin Nara mendasari ajaran itu pada Sang Ibu, dan Rahwan hanya numpang nama dan jadi broadcaster saja. Satu lagi, ingat kalau "Perang Suci" tercatat dalam sejarah dunia nyata, walaupun tak seekstrim Agresi Rahwan sendiri. Tapi itu tak menghentikan orang menganut agama-agama terkait. - Figur karakter Murugan mirip monster-iblis di serial anime yang sangat terkenal. Bahkan caranya "dipenjara" dalam tubuh Narapun mirip. - Gojoh dalam cerita dideskripsikan sebagai pria "tampan", padahal di ilustrasinya kelihatan "tam-tu". Tua tapi tampan? Macam Sean Connery (007)-kah? - Seperti di universe Vandaria pada umumnya, sorotan utama Sang Musafir selalu pada masalah kecocokan nama, penampilan dan budaya geografis yang sering campur-aduk. Contoh di kisah ini adalah nama Goldark sebagai pengganti nama negeri Madra yang sudah cenderung bernuansa India. Svarna mungkin lebih cocok. Saran Sang Musafir untuk Sang Ratu Seribu Tahun: - Walaupun bisa membayangkan perjalanan ke barat lewat Jalur Sutera dengan membandingkannya dengan Planet Bumi, akan lebih baik bila setidaknya ada peta singkat yang menjabarkan rute perjalanan Volsung dkk. Pembaca akan lebih terbantu visualisasinya dan lebih nikmat membacanya. Yumm! - Sistem keterangan istilah dengan footnote sudah mantap. Mungkin bisa dipertimbangkan menambahkan Daftar Istilah di bagian akhir novel. - Meskipun mudah ditebak, ada baiknya mencantumkan nama tokoh dalam ilustrasi khusus tokoh. Misalnya: (Tritorch by Is Yuniarto, Amazu dan Baxilios oleh Ecky Oesjady) - Saran-saran lainnya, termasuk untuk proyek-proyek novel Vandaria Saga pada umumnya dapat dilihat di Resensi Andry Chang untuk Harta Vaeran. Tak perlu siaran ulangan, toh? Dengan kaki pegal dan hati heboh setelah perjalanan pulang-pergi dari timur ke barat, Murugan "Muru-Muru" mengantar Sang Musafir kembali ke base-campnya di Dunia Everna. Muru bertanya, "Nah, bagaimana menurutmu tentang cerita ini, wahai pelancong dimensi (Level dewa yang lebih tinggi dari pejalan cakrawala)?" Sang Musafir mengangkat dua jempolnya sambil berujar, "Top markotop, Gan! Seru abis! Titip salam buat Ardani si Pejalan Cakrawala, terima kasih untuk hiburan yang berkesan ini. Lain kali saya akan mampir lagi ke Vandaria, Gan." Muru-Gan pamit, lalu berbalik pergi sambil bergumam, "Dasar anak Kaskus..." Untuk tahu lebih banyak tentang Vandaria, kunjungi website www.vandaria.com dan www.facebook.com/vandaria
Người dùng coi những cuốn sách này là thú vị nhất trong năm 2017-2018, ban biên tập của cổng thông tin "Thư viện Sách hướng dẫn" khuyến cáo rằng tất cả các độc giả sẽ làm quen với văn học này.