Sadie Long từ Agua Fría, Son., Mexico

sadielong

04/30/2024

Dữ liệu người dùng, đánh giá và đề xuất cho sách

Sadie Long Sách lại (10)

2019-08-02 11:30

Combo Bé Học Tiếng Anh & Phát Triển IQ (Bộ 11 Cuốn) Thư viện Sách hướng dẫn

Sách được viết bởi Bởi: Nhiều tác giả

salah satu buku paling bagus yang pernah kubaca. . Membaca buku ini seperti mendengar dongeng panjang dari simbah, sepertinya antara nyata dan khayal. Kisahnya tentang sebuah tempat yang disebut Macondo dan keluarga yang mendirikannya, keluarga Buendia. Di awali dengan deskripsi Macondo pada saat-saat awal setelah berdiri, sebuah desa yang indah dan tenang di tepi sungai, yang semula tidak terhubung dengan dunia luar. Kala itu perkembangan dunia luar hanya diketahui warga Macondo dari para gipsi yang kadang mampir menawarkan barang atau temuan baru seperti es dan teleskop. Keluarga José Arcadio Buendía digambarkan sangat disegani, impulsif dan punya rasa ingin tahu tinggi, terutama sang kepala keluarga Jose Arcadio Buendia. Jose Arcadio Buendia, pemimpin desa kecil itu, punya obsesi membuka jalur yang bisa menghubungkan desanya dengan daerah lain. Namun ia gagal dan akhirnya memutuskan untuk mengasingkan diri dari orang luar dan menghabiskan hampir semua waktunya menyelidiki senyawa misterius, the philosohpher's stone. Karena terus dibayangi arwah seorang teman yang karena suatu masalah dia tebas lehernya, laki-laki penyendiri itu akhirnya menjadi gila dan kemudian diikat di bawah pohon di dekat rumah Buendia karena sering mengamuk. Karakter Buendia tersebut diwariskan kepada semua keturunannya. Anak tertuanya, José Arcadio, mewarisi kekuatan fisik dan ketidaksabarannya. Anak keduanya, Aureliano, mewarisi keingintahuan dan keinginannya untuk memecahkan teka-teki mengenai ilmu pengetahuan. Sementara itu seiring dengan berjalannya waktu perlahan desa yang dibangun Buendia berubah, tidak lagi sendiri, setelah awalnya Ursula Iguaran--isteri Jose Arcadio Buendia--menemukan jalan menuju tempat lain ketika mencari anak tertuanya yang menghilang bersama gipsi. Pengaruh dari luar membuat sebagian warga Macondo berontak dan melakukan perlawanan kepada pihak yang mengklaim sebagai pemerintah yang membawahi Macondo, perang sipil pun kemudian terjadi, membawa kekerasan dan kematian di Macondo yang damai. Anak kedua Buendia, Aureliano menjadi pemimpin pemberontak dari kelompok liberal, dan kemudian dikenal sebagai Kolonel Aureliano Buendía. Ia memimpin pemberontakan yang menyebabkan perang selama 22 tahun. Macondo pun bersalin rupa, dari tempat yang indah, magis dan terlindung menjadi kota yang porak-poranda, mencekam dan rusuh setelah Kolonel Buendía tanpa dia sadari kemudian menjadi jahat. Selama dan setelah perang, Macondo banyak berubah. Pada titik tertentu, Arcadio--Jose Arcadio-- menjadi tokoh pemberontak paling kejam di Macondo, memerintah dengan sewenang-wenang dan banyak membunuh orang yang tak bersalah. Dia kemudian mati ditembak pasukan pemerintah. Setelah periode rusuh berakhir, Macondo dipimpin seorang mayor dan untuk sementara waktu kembali menjadi damai sampai perang sipil kembali terjadi dan membuat dia terbunuh. Setelah kematian sang walikota perang sipil berakhir dengan penandatanganan traktat perdamaian. Sementara Kolonel Aureliano Buendia kemudian menghabiskan seluruh waktunya di ruang kerja Melquiades--seorang gipsi tua teman ayahnya--, membuat ikan emas kecil, hingga hidupnya berakhir. Buku itu juga menceritakan kronologis kehidupan para Buendia, tentang kelahiran, kematian, kehidupan cinta dan pernikahan mereka. Beberapa laki-laki Buendia digambarkan sebagai pria yang liar dan rakus secara seksual, sering datang ke tempat pelacuran dan punya banyak kekasih. Yang lain pendiam dan penyendiri, lebih suka mengunci diri di kamar untuk membuat ikas emas kecil atau mempelajari manuskrip kuno. Perempuannya juga tidak biasa, seperti Meme, yang pernah mengajak 72 teman sekolahnya seasramanya bermalam di rumah, Amaranta, yang tidak pernah menikah dan selalu membungkus jari tangannya dengan kain hitam, menolak semua pria yang ingin menikahinya, termasuk yang dia cintai, Remedios The Beauty, yang sangat cantik namun terbelakang. Satu-satunya anggota keluarga yang berusaha keras menyatukan keluarga yang setiap anggotanya punya karakter berbeda setelah sang ayah meninggal dunia serta mengatur rumah mereka adalah Ursula Iguarán, ibu mereka. Ia berjuang seorang diri mempertahankan keutuhan seluruh keluarganya di tengah perubahan ke arah modernitas yang bagi keluarga Buendía, dan semua warga desa Macondo, justru membinasakan. Sementara itu imperialis dan kapitalis mulai mencapai Macondo saat perkebunan pisang masuk dan mengeksploitasi lahan serta pekerjanya. Kesewenang-wenangan pemilik perkebunan yang seorang Amerika membuat pekerja dan warga marah dan melakukan perlawanan namun mereka akhirnya dibinasakan oleh tentara, yang berpihak pada pemilik perkebunan. Tubuh ribuan pekerja itu dibuang ke laut dan sejak saat itu hujan yang tak berhenti selama lima tahun terjadi, menyebabkan banjir yang membawa Macondo ke titik terendah. Setelah kota dikalahkan oleh kekerasan bertahun-tahun dan kemajuan semu serta mulai mendekati kemusnahan, keluarga Buendia pun demikian. Dalam buku itu, Macondo berakhir menjadi seperti pada awal keberadaannya, desa itu sekali lagi menjadi sendiri, terisolasi. Sementara sedikit trah Buendia yang tersisa seperti kembali ke siklus awal mereka, melakukan hubungan sedarah diantara mereka, terasing dari dunia. Pada bagian akhir buku disebutkan bahwa Buendía terakhir yang tersisa, Aureliano Babilonia, berhasil menerjemahkan ramalan kuno Melquiades dan mengetahui bahwa semua telah diprediksi terjadi: bahwa desa dan penduduk Macondo hidup mengikuti siklus takdir, yang menyatukan keindahan dan kejayaan dengan tragedi menyedihkan. Sepanjang hidupnya putra Meme yang sebelumnya disembunyikan neneknya Fernanda dari khalayak, yang seperti Kolonel Aureliano, pendiam dan suka menyendiri, itu berusaha menafsirkan ramalan Melquiades. Namun usaha itu dia hentikan sejenak, ketika ia menjalin cinta dengan teman masa kecilnya dan cinta sejatinya, Amaranta Úrsula, tanpa mengetahui bahwa Amaranta adalah bibinya. Hubungan itu membuat Amaranta hamil. Namun dia meninggal dunia saat melahirkan dan kematiannya membuat Aureliano sedih sehingga sejenak melupakan anaknya. Ia kemudian menemukan bayinya mati, dimakan semut. Dan setelah semua peristiwa yang dia lalui dia berhasil memecahkan misteri perkamen Melquiades, semua ramalan Melquiades benar-benar terjadi, secara sempurna menempatkan orang-orang pada waktu dan tempat tepat: Yang pertama terikat dengan pohon dan yang terakhir dimakan semut." Yang dimaksud yang pertama adalah Jose Arcadio Buendia dan yang terakhir putranya. Seperti yang selalu ditakutkan nenek buyutnya, Ursula Iguaran, anak hasil hubungan sedarahnya dengan Amaranta punya ekor babi. Namun kutukan seratus tahun hidup dalam kesendirian tidak berulang. Di akhir buku itu dituliskan: "Everything written on them was unrepeatable since immemorial and forever more because the race condemned to one hundred years of solitude did not have second opportunity on earth". Aureliano Babilonia sendiri diasumsikan meninggal dunia bersama sisa-sisa Macondo, yang di akhir buku digambarkan hampir menjadi kota padang pasir.

Người đọc Sadie Long từ Agua Fría, Son., Mexico

Người dùng coi những cuốn sách này là thú vị nhất trong năm 2017-2018, ban biên tập của cổng thông tin "Thư viện Sách hướng dẫn" khuyến cáo rằng tất cả các độc giả sẽ làm quen với văn học này.