Pravin Kherodkar từ Chandraprashadpur, West Bengal , India

pravin_kherodkar

11/21/2024

Dữ liệu người dùng, đánh giá và đề xuất cho sách

Pravin Kherodkar Sách lại (10)

2019-08-13 11:31

Thám Tử Lừng Danh Conan - Nốt Nhạc Kinh Hoàng (Tập 1) - 2014 Thư viện Sách hướng dẫn

Sách được viết bởi Bởi:

ategory: Books Genre: Literature & Fiction Author: Apriastuti Rahayu Sebenarnya gw dari dulu penasaran dengan kisah pewayangan Jawa. Karena gw bukan berasal dari keluarga Jawa, makanya gw hanya tahu sedikit-sedikit akan kisah keluarga ksatria ini. Cuma sebatas tahu nama-nama mereka dan sedikit tentang kesaktian masing-masing tokoh. Makanya pas gw lihat ada buku ini, gw senangnya bukan main! Akhirnya gw jadi tahu kisah legenda turun-temurun ini. Sempat ada kekhawatiran kalau bukunya akan sarat bahasa Jawa dan penulisannya sangat sastrawi, sih. Ternyata, eh ternyata sama sekali tidak begitu saudara-saudara! Buku ini ditulis dengan gaya bercerita seperti layaknya novel. Jadi buku ini bisa jadi santapan ringan. Jujur, gw baru dengar nama Drupadi itu beberapa tahun yang lalu. Tepatnya setelah Dian Sastrowardoyo bikin film pendek lepas tentang tokoh yang satu ini. Ketidaktahuan gw ini lagi-lagi bisa dikatakan karena 'kurang Jawanya' gw. Setelah itu gw jadi dengar selentingan sana-sini bahwa istri para Pandawa ini memang kontraversial. Tapi gw nggak ngerti kontraversialnya kenapa. Pas membaca buku ini, gw jadi mengerti apa saja hal yang membuat Drupadi begitu kontraversial. Yang pertama adalah dia itu jadi istri untuk kelima Pandawa. Bukan istri nomor lima ya. Tapi dia jadi istri untuk lima orang. Yaitu Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa (Pandawa). Jadi Drupadi ini poliandri. (You go, girl!) Karena ada konflik dalam keluarga dan kerajaan tetangga, Drupadi beserta suaminya dibuang ke luar kerajaan selama 13 tahun. Di buku ini diceritakan kalau Drupadi sangat disayang oleh kelima suaminya. Dan ia adalah perempuan yang apa pun permintaannya akan selalu dituruti oleh suami-suaminya. (How did you do that, girl? High five!) Tak jarang justru itu malah membuat suami-suaminya terjun dalam kesulitan. Gw sempat kaget begitu tahu kalau Drupadi MEMINTA Bima sebagai suaminya yang paling kuat untuk membunuh seorang pangeran yang mengganggunya. Menurut gw ini sangat kontraversial, sih. Karena gw sebagai perempuan emang sebal sih kalau digangguin cowok ganjen.Tapi nggak sampe dibunuh juga kaleeee! Guila apa! Gw juga agak heran pas masa pembuangan mereka hampir selesai, dan Pandawa ingin kembali ke istana dengan damai. Tapi pemikiran damai itu ditolak oleh Drupadi. Ia malah menuntut suami-suaminya untuk tetap membalaskan dendam, merebut kerajaan mereka kembali dan membunuh sang lawan. Karena Drupadi pernah berjanji kalau ia baru akan menyanggul rambutnya setelah dicuci dengan darah sang musuh. (What the hell giiirl????? Are you out of your mind??? Kalau pengen merahin rambut pake daun pacar aja kale. Jangan pake darah orang. Sen cing ping!) Tentu sikap 'menuntut' ini sangat bertolak belakang dengan adat Jawa yang diwariskan ke perempuan-perempuan Jawa. Yaitu untuk senantiasa tabah dan nrimo. Lah, ini! Drupadi malah nggak nrimo perdamaian. Ck...ck...ck... Tapi Drupadi ini membuktikan kalau perempuan bisa 'memegang kendali' akan segalanya. Dan caranya itu ternyata tidak susah. Yaitu cukup nangis aja. Terus suami-suaminya pada langsung merasa bersalah dan melakukan apa pun deh. (Who run the world? Girls! Girls! Who run the world? Girls! Girls! -- Beyonce) Buku ini sarat akan konflik dan melibatkan banyak tokoh. Makanya satu-satunya kesulitan dalam membaca buku ini adalah mengingat para tokohnya. Tapi penjabaran perangnya oke. Gw jadi memvisualisasikannya kaya perang-perang di film Lord of The Rings. Sayangnya karena banyaknya tokoh yang terlibat, sepertinya sang penulis jadi agak missed di beberapa tempat. Seperti kok tiba-tiba Drupadi udah punya anak aja. Ada lima pula anaknya. Dari mana tuh anaknya? Kapan hamilnya? Nama siapa? Anak dari bapak yang mana? Semuanya nggak dijelaskan. Tapi mau bagaimana pun juga, gw suka dengan buku ini. Selain karena ini jadi penyejuk di kala kehausan gw akan kisah pewayangan, gw juga jadi tahu kalau Indonesia itu juga punya kisah dongeng fantasi yang nggak kalah keren dengan Lord of The Rings. Gw sangat berharap banget ada insan perfilman yang mau memfilmkan kisah pewayangan ini secara lengkap. Apalagi kalau adegan perangnya dikembangan pake CGI dan 3D. Guila.......pasti keren banget, tuh. Amin, ya Allah, AMIN!

Người đọc Pravin Kherodkar từ Chandraprashadpur, West Bengal , India

Người dùng coi những cuốn sách này là thú vị nhất trong năm 2017-2018, ban biên tập của cổng thông tin "Thư viện Sách hướng dẫn" khuyến cáo rằng tất cả các độc giả sẽ làm quen với văn học này.