Tian Xin từ Phoenix, AZ, USA

xin1029f886

11/05/2024

Dữ liệu người dùng, đánh giá và đề xuất cho sách

Tian Xin Sách lại (10)

2019-10-18 11:30

Tự Học Windows XP Thư viện Sách hướng dẫn

Sách được viết bởi Bởi: Quang Huy

Buku kedua kamerad nCha. Bintang 1: Gebrakan yang terpuji, tepat seperti komentar Enda: Mengemas POLITIK dalam chicklit; sang tokoh sempat turut memikirkan posisi dirinya di dalam kancah politik kenegaraan... walaupun ujung-ujungnya cuma jadi tempelan di sana-sini saja, dan yang ada malah politik tarik-ulur perebutan 'cinta'... Sempat juga dapat bocoran tentang beberapa sumber inspirasi ceritanya, yang sebagai bahan gosip cukup mengejutkan, hua ha ha. Ini juga salah satu dari buku yang merintis perjuangan harkat martabat kaum keriting ya, kalau gak salah terbitnya sebelum Laskar Pelangi? Bintang 2: Niat banget membuat tampilan bab demi bab yang menarik a la friendster yang sedang 'happening' saat itu, a la majalah fashion kitab rujukan kaum wanita metromini itu pula. Lalu siap juga dengan segudang 'merchandise' berlabel yang siap dimanfaatkan baik untuk promosi maupun sebagai ladang penghasilan baru. Semula akhir ceritanya mau dibuat 'twist ending' yang muncul di halaman tambahan berbentuk tabloid infotainment, tapi dibatalkan, dengan pertimbangan repot dari segi artistik dan ongkos penerbitan, juga namanya chicklit gak boleh bikin bingung, harus yang senang-senang saja. Sayang juga, padahal menarik tuh idenya. Bintang 3: Harga teman dah. Karena sempat juga ikut iseng mengoprek-oprek drafnya, sampai kebagian kaos promosi. Ingin saya sih menekan sedapat mungkin penggunaan bahasa Inggris yang diobral secara semrawut itu... Tapi menurut pengarang, memang begitulah gaya bahasa sosialita, jadi harus dipertahankan apa adanya. Apa boleh buat, dari judulnya saja sudah tidak memakai Bahasa asli kita, seakan tak ada padanannya, sudah tecerminlah bagaimana isinya. Halah... Sedemikian rendahkah kemampuan masyarakat (termasuk pengarang) mencerna bahasa Indonesia rata-rata? (eits saya belum mempermasalahkan baik dan benar loh.) Dan kok ya "kejiwaan"nya (spiritualitas, maksud saya) masih belum cukup mendalam. Ketika yang dipermasalahkan adalah 'beauty', mengapa sumpah serapah, kecemburuan, kekuasaan, konsumerisme masih dihargai sebagai 'value' positif di sini, rancu... Tapi itu kan kenyataan yang jujur dan manusiawi, katanya. Itulah chicklit, katanya. Mestinya sih ini difilmkan dekat-dekat pemilu, kok belum ada kabar ya.

Người đọc Tian Xin từ Phoenix, AZ, USA

Người dùng coi những cuốn sách này là thú vị nhất trong năm 2017-2018, ban biên tập của cổng thông tin "Thư viện Sách hướng dẫn" khuyến cáo rằng tất cả các độc giả sẽ làm quen với văn học này.